Rabu, 06 Juni 2012

Ongkos dan Penerimaan


Pengertian Ongkos
Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.

Macam - macam ongkos
  1. Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
  2. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah Jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
  3. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
  4. Averege Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. 
  5. Averege Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-Rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
  6. Averege Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
  7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.

Kurva Ongkos

Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.
Kurva ongkos produksi dibedakan menjadi;

1. Ongkos Produksi Jangka Pendek
     Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin,gedung dan tanah.Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku,tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variabel.Jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
Gambar diatas adalah gambar kurva biaya tetap dan variabel
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari gambar diatas sebagai berikut:
  • AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
  • ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
  • AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
2. Ongkos Produksi Jangka Panjang
    Dalam ongkos produksi jangka panjang,perusahaan dapat menambah semua faktor produksi,Sehingga tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang.Semua pengeluaran merupakan ongkos variabel.
Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4
Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC.Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3,dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.

Kemungkinan Kapasitas Produksi
      Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurve AC.Kapasitas 1 ditunjukkan oleh ACI,kapasitas 2 ditunjukkan oleh ACI2 dan kapasitas 3 oleh ACI3,dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta ongkosnya.
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa:
  • Produksi 125 unit,kapasitas 1 merupakan kapasitas yang paling efisien,karena ongkos produksinya paling minimum.
  • Produksi antara 125 sampai 140 unit,kapasitas 2 merupakan kapasitas yang paling efisien.
  • Produksi 140 unit,kapasitas 3 merupakan kapasitas yang paling efisien.
Kurva Long Run Average Cost (LRAC) adalah kurva yang menunjukkan ongkos rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi,apabila perusahaan selalu menambah kapasitas produksiny.LRAC Curve dibentuk dari kumpulan AC yang banyak sekali,maka bentuknya menyerupai huruf U.

Kurva Long Run Average Cost
         Kurva LRAC tidak menyinggung kurve-kurve AC pada titik yang terendah.Dalam gambar tersebut hanya kurva Acx yang disinggung oleh kurva LRAC pada titik yang paling rendah yaitu titik B.Kurva-kurva AC yang ada disebelah kiri dan kanan kurva Acx tidak disinggung pada titik yang paling minimum.Dalam jangka panjang titik terendah AC tidak menggambarkan ongkos produksi yang paling minimum untuk menghasilkan satu tingkat produksi,sebab terdapat AC lain yang dapat lebih meminimumkan ongkos.Kurva AC1 dan AC2,titik A  merupakan titik terendah dari ACI,sehingga dalam jangka pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan ongkos yang paling minimum. Tapi dalam jangka panjang belum merupakan ongkos yang paling minimum,sebab jika kapasitas produksi yang berikutnya digunakan (AC2),produksi qa dapat diproduksi dengan ongkos yang lebih rendah lagi A2 pada AC2

Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
       Jika perusahaan ingin berproduksi 2 unit untuk jangka pendek,pengusaha memilih kapasitas pabrik pada kurva SACI dengan biaya Rp 300,-.Untuk produksi 4 unit,pengusaha akan memilih kapasitas pabrik pada kurva SACI2 dengan ongkos Rp 150,-.Pada produksi 4 unit ini,perusahaan dapat menggunakan kapasitas pada SACI,tapi biayanya lebih tinggi dan seterusnya.Kurva LRAC disebut pula dengan kurva amplop,sebab SAC selalu di dalamnya.
Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut:
  1. Economies Of Scale atau Increasing Returns To Scale.
Kurva LRAC bergerak kekanan semakin menurun.Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi,karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi,sehingga terjadi penghematan ongkos produksi.Hal ini menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah.Faktor-faktor yang merupakan Economies Scale sebagai berikut:
  • Spesialisasi faktor-faktor produksi.
  • Penurunan harga bahan mentah,karena pembelian yang besar.
  • Hasil dari produk sampingan.
  • Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya.
  • Diseconomies Of Scale atau Decreasing Returns To Scale.
Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tngkat tertentu cenderung tidak efisien,sehingga produktifitasnya menurun.Akibatnya ongkos produksi menaik.Hal ini terlihat pada kurva LRAC sisi kanan menaik.

Penerimaan (Renevue)
Pengertian Penerimaan
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P

Jenis-jenis Penerimaan

1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya,dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).

2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
  • Positif
  • Sama dengan nol
  • Negatif
Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :
TR = P x Q
P x Q
AR = TR : Q atau  = P
Q
dTR
MR  = TRn – TRn-1
dQ
Dalam bentuk tabel dapat diperlihat sebagai contoh berikut :
  1. Untuk kasus harga tetap/kurva permintaan mendatar.
Tabel  4 . 2 .
Data jumlah Produksi, ongkos dan Penerimaan Produksi.
Q
AR = P
TR
TC
AC= TC/Q
II
MR
MC
0
100
0
145
-
-145
-
-
1
100
100
175
175
-75
100
30
2
100
200
200
100
0
100
25
3
100
300
220
75,3
80
100
20
4
100
400
250
62,5
150
100
30
5
100
500
300
60
200
100
50
6
100
600
370
61,6
230
100
70
7
100
700
460
65,7
240
100
90
8
100
800
570
71,3
230
100
110
Gambar dari tabel diatas dapat digambarkan dengan dua cara :
(1)  Marginal analysis dan
(2)  Total analysis

Keuntungan Maximum
Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.

1.Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.  Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.

Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
a)      Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b)      Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.

Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.

Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
            Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR,perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR,garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit,menggambarkan keuntungan yang paling maksimum.Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali.Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan  total yang diterimanya.Perpotongan tersebut berlaku di dua titik,yaitu titik A dan titik B.

2. Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output.  Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.

Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal.Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan),yaitu; :
- Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
- Mendapat untung normal
- Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
- Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.

3.Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna:

sumber 3 






NAMA : Herdy Rosa Kurniawan
KELAS : 2Ka05
NPM : 13110249




                                                                                                     www.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar